Kamis, 20 September 2012

Bersikap Kepada Dunia Sesuai Sunnah Rasulullah






Rasulullah Muhammad SAW manusia kekasih Allah, telah diberi petunjuk oleh Allah bagaimana agar selamat hidup di dunia dan di akherat, hamba yang selalu dilindungi oleh Allah, yang diselamatkan, diampuni dan dirahmati beliau pernah bersabda yang artinya


Sesungguhnya Allah melindungi hambaNya yang mukmin dari godaan dunia dan Allah juga menyayanginya sepertihalnya kamu melindungi orangmu yang sakit dan mencegahnya dari makanan serta minuman yang kamu takuti yang akan mengganggu kesehatannya. (HR. Al Hakim dan Ahmad)

Segala puji bagi Allah, perlu bagi kita untuk menempuh jalan-jalan Rasulullah agar kita dilindungi Allah sebagaimana Allah melindungi beliau. Agar Allah melindungi hati kita, pikiran kita, kemauan kita dan perbuatan kita. Beliaupun telah mensabdakan yang artinya

Perbandingan dunia dengan akhirat seperti seorang yang mencelupkan jari tangannya ke dalam laut lalu diangkatnya dan dilihatnya apa yang diperolehnya. (HR. Muslim dan Ibnu Majah)

Sebagus apapun keadaan di dunia ini, dan banyak orang yang berlomba-lomba sekedar untuk mendapatkan kelezatan hidup di dunia, maka apa yang diperolehnya sama seperti yang digambarkan Rasulullah diatas, sehingga bagaimana kita menuntut fikiran dan hati kita untuk dapat berbuat yang menyelamatkan diri, maka semuanya harus sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulnya,

Bagaimanakah cara Rasulullah mensikapi kehidupan dunia, sebagaimana hadist berikut

Aku dan dunia ibarat orang dalam perjalanan menunggang kendaraan, lalu berteduh di bawah pohon untuk beristirahat dan setelah itu meninggalkannya. (HR. Ibnu Majah)

Malaikat Jibril datang kepada Nabi Saw, lalu berkata, “Hai Muhammad, hiduplah sesukamu namun engkau pasti mati. Berbuatlah sesukamu namun engkau pasti akan dibalasi, dan cintailah siapa yang engkau sukai namun pasti engkau akan berpisah dengannya. Ketahuilah, kemuliaan seorang mukmin tergantung shalat malamnya dan kehormatannya tergantung dari ketidakbutuhannya kepada orang lain.” (HR. Ath-Thabrani)

Rasulullah menyadarkan kepada umatnya akan pendeknya waktu hidup di dunia itu, namun waktu yang sangat pendek itu sangat-sangat bermanfaat, sehingga harus diisi dengan hal-hal yang sangat bermanfaat. Malaikat jibril mengajari Rasulullah mengisi kehidupan, agar selalu berbuat kebaikan, karena seluruh amal akan dibalas, dan agar lebih mencintai Allah, karena semua yang dicintai akan berpisah, dan kemuliaan hidup didunia dapat dibangun dengan banyak bersujud kepada Allah, dan kewibawaannya dapat dipertahankan dengan bersikap suka memberi dan membantu dan tidak bersikap suka meminta dan ditolong.

Rasulullah sangat memahami hal-hal apa yang dapat merusakkan kemuliaan umat manusia, merusak hubungannya dengan Allah. Godaan-godaan apa yang dapat menjatuhkan kemuliaan dan kewibawaan manusia, belia menyampaikan kepada kita yang artinya

Dunia ini cantik dan hijau. Sesungguhnya Allah menjadikan kamu kholifah dan Allah mengamati apa yang kamu lakukan, karena itu jauhilah godaan wanita dan dunia. Sesungguhnya fitnah pertama yang menimpa bani Israil adalah godaan kaum wanita. (HR. Ahmad)

Dapat diperkirakan bahwa kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain sebagaimana orang-orang yang berebut melahap isi mangkok (makanan). Para sahabat bertanya, “Apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tidak, bahkan saat itu jumlah kalian banyak sekali tetapi seperti buih air bah (tidak berguna) dan kalian ditimpa penyakit wahan.” Mereka bertanya lagi, “Apa itu penyakit wahan, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Kecintaan yang sangat kepada dunia dan takut mati.” (HR. Abu Dawud)

Kemuliaan, ketinggian dan kewibawaan umat islam dan umat manusia sering terjerembab oleh cintanya yang bersangatan kepada dunia atau juga kepada wanita, dan kemudian dua hal tersebut membawa diri mereka melupakan tugasnya kepada Allah dan kepada tugas mulia yang harus diemban. Umat islam perlu berhati-hati, sering seseorang menjadi terpana dengan panggung dunia dan sangat menyenangi keindahan panggungnya, sehingga waktunya di dunia yang sanat pendek habis hanya untuk terpana pada dunia yang akan ditinggalkan. Atau tergoda dan terpana dengan rayuan yang sangat menggiurkan dari lawan jenis yang menghabiskan waktu yang yang amat pendek di dunia ini dengan sekedar bernikmat-nikmat dengan wanita.

Rasulullah SAW sangat mewanti-wanti tentang godaan dunia, seharusnya umat islam mendasari dirinya dan anak-anak turunnya dengan ilmu agama dan melatih diri bagaima cara mengamalkannya, karena siapapun kita dapat terpeleset terjerembab dalam godaan keindahan dunia, bahkan Rasulullah sangat mengkhawatirkan tentang agama seseorang dengan ujian godaan dunia, sehingga beliau menyampaikan khabar yang artinya

Demi Allah, bukanlah kemelaratan yang aku takuti bila menimpa kalian, tetapi yang kutakuti adalah bila dilapangkannya dunia bagimu sebagaimana pernah dilapangkan (dimudahkan) bagi orang-orang yang sebelum kalian, lalu kalian saling berlomba sebagaimana mereka berlomba, lalu kalian dibinasakan olehnya sebagaimana mereka dibinasakan. (HR. Ahmad)

Betapa indahnya pesan-pesan Rasulullah SAW kepada umat Islam, keindahan dunia di jaman Modern begitu gemerlap dan menghabiskan waktu untuk disentuh dan dinikmati, bila manusia tidak waspada maka waktunya yang amat pendek di dunia habis hanya untuk mencintai dunia, dan kemudian menelantarkan tugas utamanya

Ketinggian derajad dan wibawa manusia dapat ditekuni dengan selalu beribadah kepada Allah. Bersungguh-sungguh mencintai ilmu Al-Islam(Al-Qur’an dan As-Sunnah), beriman dan beramal sholih.

Dalam jaman super modern seperti sekarang ini, membangun generasi yang sukses dunia dan akhirat harus diawali dengan fondasi ilmu, iman dan amal sholih, agar segala fasilitas dunia yang generlap tidak lagi merugikan, tetapi dapat terjadi sebaliknya yaitu dunia yang indah dan maju dapat menjadi sarana untuk tersebarnya kebenaran dan kesholihan, dengan lebih mudah dan lebih cepat serta penuh berkah. Wallahu’alam.

http://www.mta-online.com/2009/03/04/bersikap-kepada-dunia-sesuai-sunnah-rasulullah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar