Rabu, 19 September 2012

Istiqomah sampai Mati


Allah SWT selalu melihat proses hamba-Nya dalam beramal, sebagai pengabdian makhluk kepada penciptanya. Selain nikmat Iman dan Sehat, kita juga diberi umur. Uniknya adalah umur ini tidak diketahui kapan berakhirnya.

Semua orang yang ‘ngaji’ menginginkan mati dalam kondisi khusnul khatimah dengan kata lain meninggal dalam kondisi kebaikan. Disinilah yang menjadi titik perhatian, bagaimana caranya agar hati dan perbuatan kita bisa tetap terus di jalan Allah SWT.

Bumi yang kita tempati adalah planet yang selalu berputar, ada siang ada malam. Roda kehidupan dunia juga tidak pernah berhenti, kadang naik kadang turun. Ada suka ada duka. Ada senyum ada tangis. Kadangkala dipuji tapi pada suatu saat kita dicaci. Jangan harapkan ada keabadian perjalanan hidup. Membuat semua manusia menyukai kita adalah sia-sia, tetapi agar dicintai Allah SWT itulah yang hakiki.

Oleh sebab itu agar tidak terombang ambing dan tetap tegar dalam  menghadapi segala kemungkinan tantangan hidup kita harus memiliki pegangan dan amalan dalam hidup. Salah satu pegangan dan amalan penting yang diberikan agama kita untuk menghadapi kehidupan ini adalah Istiqomah.

Istiqomah, yaitu kokoh dalam dalam aqidah dan konsisten dalam beribadah. Begitu pentingnya Istiqomah ini sampai Nabi Muhammad SAW berpesan kepada seseorang seperti dalam hadits berikut:

Dari Abu Sufyan bin Abdillah RA berkata: Aku telah berkata, “Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak perlu berkata pada orang lain selain engkau. Nabi menjawab,”katakanlah aku telah beriman kepada Allah kemudian beristiqomahlah”.

Orang yang istiqomah selalu kokoh dalam aqidah dan tidak goyang keimanan bersama dalam tantangan hidup. Sekalipun dihadapkan pada tantangan hidup, ibadah tidak ikut redup, kantong kering atau tebal, tetap memperhatikan haram halam, dicaci dipuji, sujud pantang berhenti, sekalipun ia memiliki fasilitas, ia tidak tergoda melakukan kamaksiatan.

Orang seperti itulah yang dipuji Allah SWT dalam  Al-Qur’an surat Fushilat (41)  ayat 30
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : ” Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) : ” Janganlah kamu merasa takut, dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.

Betul sekali bahwa Istiqomah memang bukan perbuatan instant. Perlu proses yang berkesinambungan , tentunya ada hal lain yang perlu dipersiapkan juga yaitu :
  1. Keyakinan akan kebenaran ilmu sebelum amal
  2. Keikhlasan diri hanya karena dan untuk Allah SWT
  3. Terjun dalam komuniti/jamaah/harokah untuk saling menguatkan sehingga tidak merasa sendirian dalam senang dan susah menghadapi ujian dan rintangan
Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar